Awan berarak menjauhi sengatan panasnya matahari yang sedang memperlihatkan jati dirinya, kala itu aku menahan peluh, keringat bercucuran keluar dari seluruh pori-pori tubuhku, aku berjalan pulang dengan lebih cepat karena tidak tahan dengan sengatan sinar matahari dan panasnya udara siang.
Dari kejauhan tampak terlihat para lelaki paruh baya sedang duduk diberanda rumahku, terlihat tidak banyak yang mereka bicarakan dan ceritakan akan tetapi diantaranya ada yang mengajak bersenda gurau. Sesampainya didepan rumahku aku disambut dengan sedikit celotehan “darimana mang…?”, aku menghela napas dan mengambil saputangan yang berada di saku celanaku untuk menghapus keringat didahi dan muka serta disekujur pergelangan tanganku kemudian aku menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban seadanya.
Dari kejauhan tampak terlihat para lelaki paruh baya sedang duduk diberanda rumahku, terlihat tidak banyak yang mereka bicarakan dan ceritakan akan tetapi diantaranya ada yang mengajak bersenda gurau. Sesampainya didepan rumahku aku disambut dengan sedikit celotehan “darimana mang…?”, aku menghela napas dan mengambil saputangan yang berada di saku celanaku untuk menghapus keringat didahi dan muka serta disekujur pergelangan tanganku kemudian aku menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban seadanya.
Aku duduk di muka tangga rumahku, maklumlah rumahku tidak terlalu besar dan hanya terbuat dari kayu dan papan yang pondasi rumahnya berupa tiang-tiang kayu untuk menopang seluruh bagian rumah.
Aku menghela napas kembali dan kurasakan ditenggorokan butuh banyak cairan untuk memeperkuat langkahku berbicara dengan orang-orang yang sedang berada di beranda muka rumahku. Mereka membicarakan hal-hal yang tak penting bagi mereka sendiri akan tetapi ada satu hal celotehan yang menarik sedikit perhatianku. Iya, mereka sedang membicarakan keadaan negeri ini yaitu pesta demokrasi berupa Pemilihan Umum Legislatif yang tinggal beberapa hari lagi yaitu tepatnya tanggal 9 April 2009 jatuh pada hari kamis, mungkin tanggal tersebut bagi para politikus dinegeri ini adalah tanggal keramat.
Para lelaki paruh baya tersebut duduk sambil tertawa mengingat dan mengenang orasi-orasi politik yang disampaikan oleh para caleg-caleg partai yang pada inti isinya adalah membawa perubahan pada negeri ini, janji-janji politik mereka semua sama yaitu berjanji akan menurunkan harga sembako, mengatasi pengangguran, mengurangi kemiskinan, mempercepat laju perkembangan ekonomi, dan hal lainnya.
Dari janji-janji tersebut timbul pertanyaan didalam hatiku apakah mereka para calon legislatif tersebut mampu menjalankan amanat dan janji mereka dihadapan rakyat negeri ini, Mudah-mudahan……..
Comments :
Posting Komentar